Friday, August 29, 2008

i'm in a RELATIONSHIP

RELATIONSHIP. Saat ini aku pengen banget mengulas ttg relationship. Mungkin karena beberapa hari ini teman2ku banyak yang curhat ttg relationship ke aku, n barusan juga aku mendengarkan ttg itu lagi. Sebenarnya aku ini juga bukan seorang yang 'expert' dalam hal itu, karena aku tau aku jg belum banyak pengalaman (haha), tapi aku berusaha belajar dari beberapa pengalaman yang pernah aku dapat.

Hmm.. aku mau mulai dari mana yah?
Umm.. ternyata masalah relationship itu masalah yang rumit yah.. dulu aku gak pernah bermasalah dengan yang namanya 'relationship' itu, mungkin karena aku pribadi DULU menggampangkan tentang hal itu. Aku pikir gampang aja kalo masalah cari pacar itu 'toh banyak kok yg mau ama aku'. Itu pikiranku dulu. Tapi sekarang setelah aku tau kebenarannya (ciee..) ternyata semua itu gak segampang yang aku kira dulu... Jujur sebagai cewe normal aku juga pengen kok punya pacar (ya iyalah, siapa juga yang gak pengen punya sso yang benar2 perhatian ma kita, bisa selalu menemani kita, blablabla), tapi pengalaman mengajarkanku bahwa masih banyak dalam diriku ini yang harus kuperbaiki, masih banyak yang harus dipertimbangkan dan dipersiapkan untuk ke depan nanti. So, aku harus bisa menahan diri untuk hal tersebut..

Banyak kali orang2 saat ini yang minta dicarikan pacar olehku (OMG, emgnya aku biro jodoh? hehe), dan aku emang gak bisa dalam hal itu (jodoh-menjodohkan) Maap yah.. T_T.. namun dengan semua itu aku jadi memikir2kan lagi "kayanya masalah pencarian jodoh itu emang rumit banget yahh??"
Iya sih.. emang rumit.
Apalagi ketika seseorang itu sebenarnya belum siap untuk memiliki komitmen, maka bakal lebih rumit lagilah..

Sebenarnya, apa sih tujuan pacaran??
Dari banyak bahan yang pernah kubaca/ kudengar, pacaran itu tujuannya adalah untuk pernikahan. Waktu2 dimana kita bisa saling mengenal dengan calon pasangan hidup kita.
Namun yang banyak yang selama ini adalah pikiran2 "ah, masih muda ini.."; "sayang terlalu serius sekarang2 ini, mending punya pengalaman banyak dulu"
Memang sih, klo dipikir2 ada benarnya, namun bukankah itu smua hal yang sia2? Sekarang bermain2, tapi begitu putus jadi sedih, down, n mengganggu pekerjaan/study, bukankah itu malah menyia2kan waktu kita??
Kalo hanya untuk coba2 doank, bakal banyak banget yang dikorbanin 'tanpa sadar' untuk itu: waktu, pikiran, dan duit juga.. So, kalo itu hal yang sia2, kenapa dilakukan?
Everything we do should be based on purpose.

Pacaran yang baik juga hendaknya dilakukan ketika sepasang cowo-cewe sudah sama2 siap, sama2 sudah 'penuh', dalam artian kasih Bapa dalam diri mereka itu sudah penuh, sehingga kedua2nya benar2 siap untuk menjalani sebuah komitmen, sama2 bisa mengasihi pasangannya karena kasih yang dari Bapa juga mengalir dalam hatinya sehingga dia sanggup untuk sungguh2 mengasihi pasangannya. Bukan kasih yang dibuat-buat (yg cepet pudar seiring waktu atau lewatnya cowo atau cewe lain yg lebih baik. hihi) ataupun sebuah permainan.
Bersabarlah.. sabar menunggu seseorang yang tepat itu datang dalam hidupmu, terutama sabar mengikuti proses Tuhan dan pergunakanlah waktumu dengan baik untuk mempersiapkan diri menyambut 'seseorang' itu. Sehingga nanti ketika sso itu datang maka kamu (kita) sudah benar2 siap untuk mengasihinya dan gak mengorbankan orang lain dengan segala keegoisan kita lagi.

Pilih mana, bersabar menunggu untuk dapat yang TERBAIK atau buru2 dan hanya mendapat yang sekedar saja??
oya, aku inget perkataan temenku (suku Jawa), dia bilang di suku jawa tuh ada perumpamaan, mau pilih mana: beras, mentik atau gabah? Kalau mau dapat yang terbaik, pilihlah yang seperti beras, yang tidak berkulit lagi dan sudah matang (kalo gak salah begitu katanya).
The choice is in your hand.. :)


Aku juga sangat menyarankan untuk anda membaca buku I KISSED DATING GOODBYE (by JOSHUA HARRIS, cari di toko buku Immanuel, mungkin stok masih banyak ^^), karena buku ini bagus banget mengulas masalah relationship tersebut, n aku yakin bakal banyak banget hal2 di buku ini yang membuka pikiran2 anda..


Mungkin tulisanku ini masih sempit banget, karena aku juga rada bingung mau mulai dari mana n mengakhiri sampai mana karena cerita ttg relationship ini kompleks banget.
So, kita share aja yah..
Thanx.
GBU..

Tuesday, August 26, 2008

HOPE IS REAL

Saya ingin kamu mengetahui bahwa apapun situasi yang kamu temukan saat ini, selalu ada harapan. Kamu mungkin tidak dapat melihat atau merasakan harapan itu, namun harapan itu sungguh tersedia untuk kamu.

Dalam perjalanan ke tempat kerja, saya menyaksikan ada kata-kata tertulis pada spanduk di sebuah gereja lokal. Tulisan itu berbunyi : "Harapan Itu Nyata". Saya berfikir tentang hal itu dan (tanpa perlu untuk mengatakannya) setuju dengan pernyataan itu. Namun begitu saya merenungkan pernyataan pendek itu, saya menyadari bahwa untuk banyak orang harapan itu tidaklah nyata. Saya percaya bahwa itu adalah satu hadiah terpenting yang dapat kita berikan pada orang lain, dan pemberian itu adalah suatu "harapan".

Kamu lihat, seseorang yang kehilangan harapan dan kesepian biasanya tidak dapat menolong dirinya sendiri keluar dari keadaan itu. Mereka mempunyai rasa kehilangan yang besar dan merasa tanpa pertolongan. Kita harus datang disamping mereka dan membawa berita baik tentang Tuhan Yesus dan semua pertolongan yang bisa Tuhan tawarkan pada manusia.

Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. (Yohanes 10:10)

Satu definisi untuk harapan adalah : "Untuk melihat ke depan dengan keyakinan atau pengharapan". Kita harus membawa Firman Tuhan dengan semua harapan bagi orang yang tidak mengetahui bahwa harapan itu nyata. Ketika kita membawa harapan, kita juga membawa hidup. Itu adalah perubahan hidup agar akhirnya mereka bisa percaya kembali. Itu lebih dari hanya sekedar meminta pada Tuhan untuk sesuatu yang amat kita butuhkan; kita harus mengharapkan adanya mujizat dalam pengharapan kita. Pada suatu tempat di pertengahan permohonan kita, kepercayaan dan harapan Tuhan untuk menjawab, kita akan menemukan apa yang kita cari.

"Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup! (Mazmur 27:13).

Saya punya perasaan untuk jangka waktu yang lama bahwa masalah paling besar yang kita miliki di dunia ini adalah begitu banyaknya orang yang kehilangan harapan. Terlihat dengan banyaknya kesakitan, masalah, penyakit, kesukaran, kesulitan finansial, masalah keluarga, isu dunia, kepentingan politis dll. Ini menunjukkan bahwa dunia ini tidak mempunyai harapan.

Keterpisahan dari Tuhan begitu mengerikan, disinilah tempat ketiadaan harapan. Namun dengan pertolongan Tuhan, kita dapat menyatukannya kembali. Saya ingin kamu tahu bahwa apapun situasi yang kamu temukan dalam diri kamu saat ini, selalu ada harapan. Kamu mungkin tidak dapat melihat atau merasakan harapan itu, namun harapan itu tersedia untukmu? Ada satu tempat dimana harapan dapat ditemukan yaitu di dalam Kristus Tuhan.

Saya lakukan pencarian kata firman dalam Alkitab untuk kata "harapan" dan menemukan banyak pesan yang indah. Ini ada hampir di semua kitab Mazmur dan Amsal tentunya. Raja Daud, penulis Mazmur, menemukan dirinya dalam banyak situasi dan harus mengingatkan dirinya bahwa harapan itu nyata. "Harapan itu datang dari Tuhan" . Ini adalah beberapa doa Daud pada Tuhan.

Dan sekarang, apakah yang kunanti-nantikan, ya Tuhan? Kepada-Mulah aku berharap. (Mazmur 39:8).

Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!. (Mazmur 42:11).

Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah
itu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari. (Mazmur 25:4-5).


Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu;
yang mendapat malu ialah mereka yang berbuat khianat dengan tidak ada alasannya. (Mazmur 25:3).


Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. (Mazmur 33:18).

Ingatlah firman yang Kaukatakan kepada hamba-Mu, oleh karena Engkau telah membuat aku berharap. (Mazmur 119:49)

Percayalah pada Tuhan. Dia ingin kamu percaya padaNya. Kamu perlu untuk setuju dengan Tuhan tentang situasimu. Apa yang Tuhan katakan tentang siapa kamu dan akan yang Dia akan lakukan bagi hidupmu?. Jangan melangkah hanya berdasar perasaan saja. Malahan kita seharusnya mengingatkan diri kita bahwa Tuhan punya rencana yang baik untuk kita. Yeremia menolong kita mengingat bahwa Tuhan sudah mengatakan tentang hal itu :

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29:11)

Kita tidak perlu kecewa atau merasa kesepian. Kita dapat memiliki harapan. Kasih Tuhan dalam hati kita akan membakar kobaran harapan yang ada dalam hati terdalam kita. Firman Tuhan dapat memompa kita ketika kita membacanya dengan antisipasi besar dan juga keyakinan iman. Paulus menulis dalam kitab Roma perkataan bermakna dalam yang membakar hati.

Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. (Roma 5:5)

Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. (Roma 15:5).

Ini ada beberapa ayat kunci yang menolong kita mengerti apa yang kita perlu lakukan. Kata-kata seperti : "jadilah kuat, tetap semangat, nantikanlah, memuja dan menyembah dengan takut akan Tuhan, tetaplah berharap, sabarlah untuk jawaban dan bersukalah dalam pengharapan". Semua itu adalah kata-kata tindakan yang perlu kita lakukan juga. Bacalah ayat-ayat ini keras-keras selama waktu saat teduh kamu. Saksikan bagaimana harapan akan datang dan hidup dalam hatimu ketika kamu memperkatakan Firman Tuhan terhadap diri kamu dan keadaanmu.

Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!. (Mazmur 31:25)

Orang-orang yang takut kepada-Mu melihat aku dan bersukacita, sebab aku berharap kepada firman-Mu. (Mazmur 119:74)

Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. (Yesaya 40:31).

Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. (Roma 8:24-25)

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!. (Roma 12:12)

Saya tidak ingin hal ini hanya menjadi perenungan. Saya ingin hal ini dibawa dan hidup bagi kamu. Berdoalah dengan menggunakan firman harapan ini bagi situasi dan hidupmu. Saya punya harapan dan harapan saya adalah dalam Tuhan. Saya akan menjadi kuat saat menanti-nanti Tuhan. Saya percaya Tuhan dengan hidup saya dan kehidupan keluarga saya. Katakan firman ini setiap hari. Harapan itu Nyata. Itu berasal dari Allah dan telah diletakkan dalam hatimu. Perkatakan hal itu dan dan saksikan apa yang akan Tuhan lakukan bagi kamu.

Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan. (Roma 15:13)

Apa kebutuhan kamu saat ini? Apakah untuk berkat secara keuangan, kesembuhan jasmani kamu, pekerjaan yang kamu idamkan, rumah atau kendaraan? Apapun itu, sertakan Tuhan Yesus saat ini. Adakah orang dalam hidupmu saat ini yang membutuhkan kekuatan dan semangat? Perkatakan harapan yang membawa kehidupan. Harapan itu Nyata, cobalah!


source: www.jawaban.com

Sunday, August 24, 2008

"AROMA"


oke, i'll share you today's sermon that i've heard in my church.. Hope it bless you.. :)
The title of this sermon is "AROMA".

Aroma.. Apa sih yang ada di pikiranmu ketika dikatakan tentang "aroma"?
Aroma berbicara tentang bau yang dikeluarkan sesuatu, sehingga bisa mempengaruhi sekelilingnya. Nah, kita sebagai manusia juga punya aroma masing2. Aroma kita adalah apa yang orang lain rasakan ketika mereka dekat dengan kita. Setiap orang punya aroma masing-masing.
Ada orang
yang punya aroma negatif, eg: aroma suka menuntut, aroma suka mengkritik, aroma suka mengintimidasi, aroma malas, aroma minder, aroma loyo, aroma sombong, dll. Namun ada juga orang2 yang punya aroma positif. Setiap orang dekat dengan mereka maka yang dirasakan adalah damai, aroma semangat, aroma belas kasihan (eg: Mother Theresa), aroma kharismatik, aroma rendah hati, ramah, dan aroma positif lainnya.
Aroma yang kita keluarkan sangat khas. Sehingga orang lain bisa mengingat kita melalui aroma yang kita keluarkan itu.

The question is.. "Aroma apakah yang kamu miliki?"
Untuk tau arom
a apa yang kita miliki, kita memerlukan orang lain untuk memberitahunya, karena kita sudah begitu terbiasa dengan aroma kita sendiri, sehingga kita gak bakal menilai aroma yang negatif yang kita miliki sbg sesuatu yang negatif lagi karena kita menjadi sso yang sensitif. Sama seperti buah. Yang merasakan rasa buah itu bukan pohon yang menghasilkan buah itu sendiri, tapi orang yang memakannya.

2 Korintus 2:15 "Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binas
a."

Pengkhotbah 1:7a "Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal.."

Orang yang punya aroma negatif seringkali merasa hopeless, merasa ia tidak bisa berubah. N kadang kala yang sudah punya aroma positif pun merasa ia cukup hanya sampai disitu saja, padahal yang namanya berubah itu adalah proses setiap hari untuk menjadi lebih baik terus menerus. Setiap hari
Tuhan akan membawa kita pada terang kemuliaanNya, sehingga karakter kita semakin serupa dengan Dia.

"
Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia." (Lukas 2:52)
Itulah aroma Tuhan Yesus. Dengan aromanya itu, Ia dikasihi oleh Allah dan manusia.
Mungkin saat ini kita merasa tidak berkenan di hadapan Tuhan dan tidak disukai manusia.
Atau, ada juga yang merasa berkenan di hadapan Tuhan, namun tidak disukai manusia.
Atau, disukai banyak manusia namun hidupnya gak berkenan di hadapan Tuhan.
Namun, yang paling
diinginkan Tuhan dari kita adalah 'berkenan di hadapanNya dan disukai manusia'

So, gimana caran
ya untuk mengeluarkan aroma yang baik dari hidup kita??

"Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23) -- Kehidupan disini sama artinya dengan aroma yang kita keluarkan.
"Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya." (Lukas 6:45)
Semua berawal dari hati.
Apa yang ada dalam hati kita lah yang menentukan aroma kita.

Jadi, cara untuk punya aroma yang baik dan benar adalah:

1. Buang semua refill hati yang negatif!

"Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. . Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." (Efesus 4:31-32)

Yang menjadi kesalahan banyak orang adalah ketika ia mengalami kepahitan, kegeraman, dll yang negatif, ia malah mengunci hati dari mendengar perkataan2 yang positif dan malah mendengar diri sendiri dan mencari2 tahu ttg yang negatif yang didengarnya itu.
Bayangkan aja botol yang direfill, jika diisi dengan kemarahan maka nanti yang keluar akan berbau kemarahan, isi dengan kepahitan, maka yg keluar adalah perkataan2 pahit, dan seterusnya (sama seperti tinta printer, diisi warna merah mengeluarkan warna merah, dst). Karena itu, kotak hati kita harus diisi dengan hal2 yang benar, agar yang keluar pun ad
alah hal2 yang benar. Saluran mengisi kotak hati yang paling significant adalah telinga dan mata. Karena itu apa yang kita lihat dan dengar haruslah hal2 yang baik. Singkirkan segala yang tidak baik dari pendengaran dan penglihatan kita!

2. Ganti refill yang negatif dengan refill hati yang positif!

"Jadi akhirnya,
saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu." (Filipi 4:8)


Isilah hati kita dengan hal2 positif seperti yang dikatakan Paulus dalam Filipi tersebut:
a. semua yang benar : isi dengan firman Tuhan, bukan gosip! Firman Tuhan sangat berkuasa utk memurnikan hati kita.
b. semua yang mulia
c. semua yang adil
d. semua yang suci. Singkirkanlah segala sesuatu yang cabul, pornografi, dan kejarlah kekudusan!
e. semua yang manis
f. semua yang sedap didengar
g. semua yang disebut kebajikan
h. semua yang patut dipuji


-A sermon presented by Ps. Jonathan Setiawan - GBI Keluarga Allah, Jogja, August 24th, 2008.-


I quote what Paulus said in Phillipians 3:10-14 ( i love this so much!)
"
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus."


Kita semua dapat berubah, it depends on our choice.

Be blessed!

Friday, August 22, 2008

May God smile on you! =)

The smile of God is the goal of life.

Since pleasing God is the first purpose of your life, your most important task is to discover how to do that. The Bible says, “Figure out what will please Christ, and then do it” (Ephesians 5:10 MSG).

Fortunately, the Bible gives us a clear example of a life that gives pleasure to God. The man’s name was Noah.

In Noah’s day, the entire world had become morally bankrupt. Everyone lived for their own pleasure, not God’s. God couldn’t find anyone on earth interested in pleasing him, so he was grieved and regretted making man. God became so disgusted with the human race that he considered wiping it out.

But there was one man who made God smile. The Bible says, “Noah was a pleasure to the Lord” (Genesis 6:8 LB).

God said, “This guy brings me pleasure. He makes me smile. I’ll start over with his family.” Because Noah brought pleasure to God, you and I are alive today.

We will learn from Noah’s life the five acts of worship that make God smile.

1. God smiles when we love him supremely

Noah loved God more than anything else in the world, even when no one else did! The Bible tells us Noah “consistently followed God’s will and enjoyed a close relationship with him” (Genesis 6:9 NLT).

This is what God wants most from you: a relationship! It’s the most astounding truth in the universe: our Creator wants to fellowship with us. God made you to love you, and he longs for you to love him back. He says, “I don’t want your sacrifices – I want your love; I don’t want your offerings – I want you to know me” (Hosea 6:6 LB).

Can you sense God’s passion for you in this verse? God deeply loves you and desires your love in return. He longs for you to know him and spend time with him. This is why learning to love God and to be loved by him should be the greatest objective of your life.

Nothing else comes close in importance. Jesus called it the greatest commandment. He said, “‘Love the Lord your God with all your heart and with all your soul and with all your mind.’ This is the first and greatest commandment” (Matthew 22:37-38 NIV).

2. God Smiles When We Trust

By faith, Noah built a ship in the middle of dry land. He was warned about something he couldn’t see, and acted on what he was told. . . . As a result, Noah became intimate with God. Hebrews 11:7 (MSG)

Imagine this scene: One day God comes to Noah and says, “I’m disappointed in human beings. In the entire world, no one but you thinks about me. But Noah, when I look at you, I start smiling. I’m pleased with your life, so I’m going to flood the world and start over with you and your family. I want you to build a giant ship that will save you and the animals.”

There were three problems that could have caused Noah to doubt:

· First, Noah had never seen rain because prior to the flood God irrigated the earth from the ground up (Genesis 2:5-6).

· Second, Noah lived hundreds of miles from the nearest ocean. Even if he could learn to build a ship, how would he get it to water?

· Third, there was the problem of rounding up all the animals and then caring for them.

But Noah didn’t complain or make excuses. He trusted God completely, and that made God smile.

Trusting God completely means having faith that God knows what is best for your life. You expect him to keep his promises, help you with problems, and do the impossible when necessary.

The Bible says, “He takes pleasure in those who honor him, in those who trust in his constant love” (Psalm 147:11 TEV).

It took Noah 120 years to build the ark. I imagine he faced many discouraging days. With no sign of rain year after year, he was probably criticized as a “crazy man who thinks God speaks to him.” I imagine Noah’s children were often embarrassed by the giant ship being built in their front yard.

Yet Noah kept on trusting God.

In what areas of your life do you need to trust God completely?

Trusting is an act of worship. Just as parents are pleased when children trust them, your faith makes God happy. The Bible says, “Without faith it is impossible to please God” (Hebrews 11:6 NIV).

3. God Smiles When We Obey

Noah did everything exactly as God had commanded him. Genesis 6:22 (NLT)

Noah obeyed completely (no instruction was overlooked) and he obeyed exactly (in the way and time God wanted it done). That is wholeheartedness. It is no wonder God smiled on Noah.

If God asked you to build a giant boat, don’t you think you might have a few questions, objections, and reservations? Noah didn’t. He obeyed God wholeheartedly. That means doing whatever God asks without reservation or hesitation. You don’t procrastinate and say, “I’ll pray about it.” You do it without delay. Every parent knows that delayed obedience is really disobedience.

God doesn’t owe you an explanation or reason for everything he asks you to do. Understanding can wait, but obedience can’t. Instant obedience will teach you more about God than a lifetime of Bible discussions. In fact, you will never understand some commands until you obey them first. Obedience unlocks understanding.

Often we try to offer God partial obedience. We want to pick and choose the commands we obey. We make a list of the commands we like and obey those while ignoring the ones we think are unreasonable, difficult, expensive, or unpopular. I’ll attend church but I won’t tithe. I’ll read my Bible but I won’t forgive the person who hurt me. Yet partial obedience is disobedience.

Wholehearted obedience is done joyfully with enthusiasm. The Bible says, “Obey him gladly” (Psalm 100:2 LB). This is the attitude of David: “Just tell me what to do and I will do it, Lord. As long as I live I’ll wholeheartedly obey” (Psalm 119:33 LB).

James, speaking to Christians, said, “We please God by what we do and not only by what we believe” (James 2:24 CEV). God’s Word is clear that you can’t earn your salvation. It comes only by grace, not your effort. But as a child of God you can bring pleasure to your heavenly Father through obedience.

Any act of obedience is also an act of worship. Why is obedience so pleasing to God? Because it proves you really love him. Jesus said, “If you love me, you will obey my commandments” (John 14:15 TEV).

4. God Smiles When We Praise

Through Jesus, therefore, let us continually offer to God a sacrifice of praise – the fruit of lips that confess his name. Hebrews 13:15 (NIV)

Few things feel better than receiving heartfelt praise and appreciation from someone else. God loves it too. He smiles when we express our adoration and gratitude to him.

Noah’s life brought pleasure to God because he lived with a heart of praise and thanksgiving. Noah’s first act after surviving the flood was to express his thanks to God by offering a sacrifice (Genesis 8:20).

We praise God for who he is and we thank God for what he has done (Hebrews 13:15; Psalm 116:17). David said, “I will praise God’s name in song and glorify him with thanksgiving. This will please the Lord” (Psalm 69:30-31 NIV).

An amazing thing happens when we offer praise and thanksgiving to God. When we give God enjoyment, our own hearts are filled with joy!

My mother loved to cook for me. Even after I married Kay, when we would visit my parents, Mom prepared incredible home-cooked feasts. One of her great pleasures in life was watching us kids eat and enjoy what she prepared. The more we enjoyed eating it, the more enjoyment it gave her.

But we also enjoyed pleasing Mom by expressing our enjoyment of her meal. It worked both ways. As I would eat the great meal, I would rave about it and praise my mother. I intended not only to enjoy the food but to please my mother. Everyone was happy.

Worship works both ways too. We enjoy what God has done for us, and when we express that enjoyment to God, it brings him joy—but it also increases our joy. The book of Psalms says, “The righteous are glad and rejoice in his presence; they are happy and shout for joy” (Psalm 68:3 TEV).

5. God Smiles When We Use Our Abilities

He has shaped each person in turn; now he watches everything we do. Psalm 33:15 (MSG)

After the flood, God gave Noah these simple instructions: ‘‘Be fruitful and increase in number and fill the earth. Everything that lives and moves will be food for you. Just as I gave you the green plants, I now give you everything” (Genesis 9:1, 3 NIV).

God said, “It’s time to get on with your life! Do the things I designed humans to do. Make love to your spouse. Have babies. Raise families. Plant crops and eat meals. Be humans! This is what I made you to be!”

You may feel that the only time God is pleased with you is when you’re doing “spiritual” activities like reading the Bible, attending church, praying, or sharing your faith. And you may think God is unconcerned about the other parts of your life. Actually, God enjoys watching every detail of your life, whether you are working, playing, resting, or eating. He doesn’t miss a single move you make. The Bible tells us, “The steps of the godly are directed by the Lord. He delights in every detail of their lives” (Psalm 37:23 NLT).

Every human activity, except sin, can be done for God’s pleasure if you do it with the attitude of praise. You can wash dishes, repair a machine, sell a product, write a computer program, grow a crop, and raise a family for the glory of God. Like a proud parent, God especially enjoys watching you use the talents and abilities he has given you. God intentionally gifted us differently for his enjoyment. He has made some to be athletic and some to be analytical. You may be gifted at mechanics or mathematics or music or a thousand other skills. All of these activities can bring a smile to God’s face.

You don’t bring glory or pleasure to God by hiding your abilities or by trying to be someone else. You only bring him enjoyment by being you. Anytime you reject any part of yourself, you are rejecting God’s wisdom and sovereignty in creating you. God says, “You have no right to argue with your Creator. You are merely a clay pot shaped by a potter. The clay doesn’t ask, ‘Why did you make me this way?’” (Isaiah 45:9 CEV).

In the film Chariots of Fire, Olympic runner Eric Liddell says, “I believe God made me for a purpose, but he also made me fast, and when I run, I feel God’s pleasure.” Later he says, “To give up running would be to hold him in contempt.” There are no unspiritual abilities, just misused ones. Start using yours for God’s pleasure.

God also gains pleasure in watching you enjoy his creation. He gave you eyes to enjoy beauty, ears to enjoy sounds and music, your nose and taste buds to enjoy smells and tastes, and the nerves under your skin to enjoy touch. Every act of enjoyment becomes an act of worship when you thank God for it. In fact, the Bible says, “God generously gives us everything for our enjoyment” (1 Timothy 6:17 TEV).

God even enjoys watching you sleep! When my children were small, I remember the deep satisfaction of watching them sleep. Sometimes the day had been filled with problems and disobedience, but asleep they looked contented, secure, and peaceful, and I was reminded of how much I loved them.

My children didn’t have to do anything for me to enjoy them. I was happy to just watch them breathing. As their little chests would rise and fall, I’d smile, and sometimes tears of joy filled my eyes. When you are sleeping, God gazes at you with love, because you were his idea. He loves each one of us as if there were only one of us.

Parents do not require their children to be perfect, or even mature, in order to enjoy them. They enjoy them at every stage of development. In the same way, God doesn’t wait for you to reach maturity before he starts liking you. He loves and enjoys you at every stage of your spiritual development.

You may have had unpleasable teachers or parents as you were growing up. Please don’t assume God feels that way about you. He knows you are incapable of being perfect or sinless (1 John 1:8). The Bible says, “He certainly knows what we are made of. He bears in mind that we are dust” (Psalm 103:14 GW).

What God looks at is the attitude of your heart: Is pleasing Him your deepest desire? This was Paul’s life goal: “More than anything else, however, we want to please him, whether in our home here or there” (2 Corinthians 5:9 TEV).

When you live in light of eternity, your focus changes from “How much pleasure am I getting out of life?” to “How much pleasure is God getting out of my life?”

God is looking for people like Noah in the 21st century – people willing to live for the pleasure of God. The Bible says, “The Lord looks down from heaven on all mankind to see if there are any who are wise, who want to please God” (Psalm 14:2 LB).

Will you make pleasing God the goal of your life? There is nothing that God won’t do for the person totally absorbed with this goal.


taken from: www.purposedrivenlife.com

Thursday, August 21, 2008

LoNeLy

Sometimes i feel so lonely (i don't know why).. Mungkin karena status sebagai "mahasiswa lama" ini kali yah.. Yang hanya tinggal mengerjakan TA, pergaulan pun rasanya semakin sempit. Cuma kos2an, gereja, n ke kampus paling sekali2 doang, bisa dihitung dengan jari.
Pengen cari berbagai kegiatan supaya gak ngerasa bosan di kos atau supaya teman semakin banyak, tapi gak bisa, karena aku harus fokus, so harus bisa menahan diri untuk tidak mengerjakan yang lain2 dulu sampai tanggungjawab yang ini selesai.
fiuhh..
tapi sejenak.., kudengar lagunya Adon yang judulnya "Tuhan setia". Kata2 yang membuat aku terenyuh.

Tak sekalipun Kau tinggalkan aku
Kaulah Tuhan penolongku
Kau lukiskanku di telapakMu
ku berarti
ku milikMu
sampai memutih rambutku
Kau tetap menggendong diriku

Tuhan.. Kau setia..
Takkan pernah Kau melupakan aku
Tuhan, Kau setia..
Tak sekalipun Kau tinggalkanku
Kau sahabatku..

Meski badai hebat menerpaku
Tangan kuatMu memegangku
Saat dunia mengecewakan
PelukanMu tenangkanku..

Tuhan, Kau setia..

Betapa tidak.. Sebenarnya gak ada alasan untukku merasa sepi, karena Dia selalu setia menemaniku setiap saat. Seharusnya aku menyadari hal ini ketika aku merasakan perasaan itu. Namun yang sering menjadi penghalang untuk bisa merasakan bahwa tangan kuatNya selalu menyertai kita adalah diri kita sendiri. Sebenarnya kita yang enggan untuk datang ke Dia (entah itu karena malas, lebih menyukai kegiatan lain, selalu sibuk), hingga akhirnya suatu ketika kita berada di posisi 'kesepian' itu, dan kita gak bisa merasakan kebersamaan yang Dia tawarkan. Padahal harus diakui bahwa Dia itu Allah yang gak akan pernah meninggalkan hidup kita. Walau sehancur apapun hidup ini.
Memang sih, kuakui, akupun sering kali mencari cara lain untuk menghilangkan perasaan sepi seperti itu, entah aku chatting, sms teman2, telpon2 teman, jalan, n yang paling parah aku sering melampiaskannya ke 'belanja' (hal yang sia2 banget yang aku lakukan, tapi puji Tuhan sekarang itu dah berkurang banget). Namun semua yang kulakukan itu sia2.. Karena apa? Karena yang namanya manusia itu terbatas. So, mereka gak bisa memenuhi kebutuhanku. Though i tell much to them about myself, my problems, but they can't solve it. Human is so limited!
Apalagi yang namanya kesepian yah.. Bisa saja kita berada di tempat ramai, tapi perasaan itu tetap ada. Who knows?
Namun, aku telah menemukan jawaban gimana rasa menghilangkan perasaan itu. Simpel.. Hanya, datang padaNya, say "Hi.." or whatelse untuk menyapa Dia, n then ceritalah.. Ceritain semua2nya pada Dia, sampai yang detail2 yang keluarga atau temanmu gak boleh tau, ceritakanlah.. Maka Dia yang akan memberi kelegaan dalam hati kita, sehingga semua perasaan yang gak baik itu hilang.. :)

Wednesday, August 20, 2008

Best movie i ever watched ;D

KAL HO NAA HO






My DADDY n my MOMMY

how I LOVE THEM..
that's the words i can say for them..
kadang2 aku emang komplain dengan cara mereka mendidik aku.. n kadang2 aku juga pengen orangtuaku seperti orangtua temen2ku yang mungkin menelpon anaknya tiap hari.. but, i'll not draw attention to their lacks. They're the best i ever had..


Actually, i realize that they love me so much.. cuma mungkin caranya aja yang berbeda dalam menyampaikan rasa sayang mereka itu ke aku. tapi aku tau, itu semua mereka lakukan karena sayangnya mereka ke aku..
peratur
an2 yang keras, dulu selalu diantar jemput (mungkin dulu aku jadi kuper krn selalu diantar jemput, tapi buktinya sekarang aku jadi sadar diri n gak gampang bergaul dengan sembarangan orang), lalu peraturan2 lain yang kadang membuat aku berkata 'uhh, aku ni bukan anak kecil lagi, aku dah dewasa kali..' tapi semakin kusadari kalau itu semua mereka lakukan ke aku karena mereka sayang banget ma aku.. (miss them so much T_T)
Banyak lagi hal-hal lain yang menurut aku beda dengan pikiranku, yang memang gak kusukai, tapi nyatanya, apa yg mereka buat ama aku menjadikan aku seperti sekarang ini..

My daddy, seorang yang workaholic, kerjanya selalu banting tulang kesana kemari, di rumah cuma bentar2 doank, abis itu pergi lagi utk kerja lagi, kemana2.. Aku yakin banget, selain karena kasih karunia Tuhan, pasti juga karena kerja keras orangtuaku sehingga mereka bisa membiayai 9 anak (i'm so proud of them!). Kekerasan my daddy kadang2 membuat aku takut juga, karena emang aku akui dia seorang yang keras banget, gak boleh neko2. Tapi dengan itulah dia berhasil mendidik anak2nya jadi sarjana ekonomi, dokter, insinyur, akabri.. Puji Tuhan!

My mommy, seorang istri yang bisa menaklukkan hati seorang lelaki yang keras seperti sang daddy itu. Hehe.. Seorang istri yang lembut banget, yang bisa jadi sahabat anak2nya.. jadi teman cucu2nya juga.. Tempat aku selalu curhat, tentang pacar, studi, rencana masa depan, keinginan2 lain, lalu dia yang akan menyampaikan kepada sang daddy. Orang yang penuh pengertian, yang mengerti situasiku.. Bahkan di saat aku mengalami kejatuhan pun dia mengerti. Walau caranya mendukung berbeda dengan apa yang aku inginkan, tapi aku sangat bahagia masih selalu dalam perhatiannya.

Orangtuaku yang luar biasa..
Again, i wanna say that i love you so much, and i'm so thankful for having parents like you!


Umur panjang di tangan kananmu
Kekayaan dan kehormatan di tangan kirimu


God bless you my mom & dad!!

I WILL NEVER GIVE UP!

His abundant grace for devi..: I WILL NEVER GIVE UP!

Tuesday, August 19, 2008

Some books that i really like so much

1. I KISSED DATING GOODBYE

A book about relationship by Joshua Harris which open my mind so much. You should read this! It's a very nice book! Let me quote this "The book focuses on Harris' disenchantment with the contemporary secular dating scene, and offers ideas for improvement, alternative dating/courting practices, and a view that singleness need not be a burden nor characterized by what Harris describes as "selfishness." He popularized the concept of "courting" as an alternative to regular secular dating, and in doing so has caused quite a lot of discussion regarding the appropriateness of his solutions to regular dating as well as the foundations on which he bases his reasoning."


2. THE PURPOSE DRIVEN LIFE

Mmm.. actually i've not finished this book yet, because it requires 40 days consistently for reading it. We should read each chapter by each day, that's why.. it makes me take a very long time to read it. Haha..
"What on Earth Am I Here For?". This book gives you the answer for that.
The book of Rick Warren offers readers a 40-day personal spiritual journey, and presents what Warren says are God's five purposes for human life on Earth.


3. BOY MEETS GIRL

Uuu.. I've not read it at all, but i've bought it since 3,5 months ago. hehe.. (but i'll read it sooner, cos i know that it's important ;p). This book is the continuation of I Kissed Dating Goodbye. Joshua Harris as the author said " wrote Boy Meets Girl the year after I was married. It was a great chance to answer many of the questions that were raised by my first book, I Kissed Dating Goodbye. I know the last thing most singles want is more rules and, in Boy Meets Girl, I wanted to offer an alternative: an intentional, God-pleasing game plan for finding a future spouse. In the book, I discuss how biblical courtship (a healthy, joyous alternative to recreational dating) worked for me and my wife Shannon, to give an encouraging and practical example for readers wanting to pursue the possibility of marriage with someone they're serious about. This updated version includes a new foreword, a new chapter, an all-new "8 Great Courtship Conversations" section, and some updated material throughout."
Do you interested? Buy it. Hehe.. ^^

new blog on me

ya ya..
after i made some mistakes in my old blog, at last, i made a new one.
so, this is my blog now. maybe i'll not use my old blog again.
and.. welcome to this blog!! :)