Saturday, November 15, 2008

Angel of the Lord

The Lord's my Shepherd, I have everything I need.
Mercy and love follow me.
Though I walk through the dark valley of death, I will
Not be afraid for He's here.

The Lord's my refuge, no evil can come near me,
Dwelling in His secret place.
I put my trust in Him, He is my shield, I will
Let His peace rule in my heart.

Surely, the Angel of the Lord is around me.
I have no cause to fear, my God will not forsake me.
I am my Father's child, no enemy can touch me.
I will not die but live, to tell what He has done.

He has ransomed me, He gave me all authority,
Power, love and a sound mind.
Strong in the Lord and the power of His might, I will
Put on His armour and stand.


by: Hillsong

Monday, November 10, 2008

HEALER



You hold my every moment
You calm my raging seas
You walk with me through fire
And heal all my disease

I trust in You
I trust in You

I believe You're my Healer
I believe You are all I need
I believe You're my Portion
I believe You're more than enough for me
Jesus You're all I need

My Healer, You're my Healer

Nothing is impossible for You
Nothing is impossible for You
Nothing is impossible for You
You hold my world in Your hands


Sebuah lagu yang sangat menyentuh..
HEALER.
Lagu ini merhema banget ketika di hari ini aku mengalami banyak kesedihan, banyak pergumulan. Aku merasa aku masih belum punya kapasitas yang besar untuk menjadi seorang pemimpin, karena aku tau banget kelemahan2 yang ada pada diriku. Aku merasa belum pantas banget, tapi Tuhan sudah mempercayakan dan memberikan karunia itu untukku..
Bagaimana tidak? Hari ini rasanya aku sangat menyakiti hati sahabat ku semasa SMA dulu *menyakiti tanpa disengaja sedikitpun*. Aku tau dia sedih banget dengan jauhnya hubungan kami saat ini, curhat ke dia saja pun aku tidak pernah lagi. Sementara dia sll curhat ke aku.. di satu sisi, aku membela alasanku, ya karena kami emang dah jauh, jadi aku merasa kurang nyambung lagi dengan dia, dan aku mencoba menjelaskan itu ke dia, namun dia begitu sedihnya mendengar alasanku itu, dan dia berkata "u don't know what friends are for". Betapa sedihnya aku ketika dia menujukan kalimat itu padaku.
Di kala aku sedih mengingat itu, pikran lain pun muncul di otakku; saudara2ku, temen2ku, apakah selama ini aku sudah cukup care dengan mereka?? Atau aku hanya mementingkan egoku?? Apakah aku sejelek itu?? Lalu pikiran2 sedih lain (yang tentu saja mengintimidasiku) semakin bermunculan, dan aku bertambah sedih.
Lalu aku memutuskan untuk berdoa, aku curhat habis2an sama Bapa, berusaha mengoreksi segala kehidupan yang udah aku jalani.. dan lagu ini yang terus2an aku nyanyikan, karena aku mau Dia juga menyembuhkan hatiku yang sedang luka saat ini. Dan betapa leganya ketika aku sudah datang ke Dia..
Semakin aku menyanyikan lagu ini, semakin kusadari bahwa "healer" tidak hanya bermakna sebagai penyembuh sakit penyakit. Tapi Tuhan merupakan seorang penyembuh yang dapat meyembuhkan segala luka kita; kesedihan, kekacauan hidup yang kita rasakan, kekuatiran, kegelisahan, ketakutan akan segala dampak dari kejelekan yang pernah kita perbuat, ketakutan tidak diampuni oleh orang lain, kesedihan krn menyakiti hati orang lain, kecemasan akan masa depan, Tuhan bisa menyembuhkan hati dan hidup kita dari semua itu.
Aku semakin sadar, bahwa hanya Dia yang aku butuhkan LEBIH DARI SEGALA2NYA. Hanya Dia yang bisa buat aku tenang, buat aku bisa bersukacita walau keadaan di luar sana sangat buruk, Dia yang selalu memegang aku, bahkan ketika manusia meninggalkan aku..
JESUS YOU'RE ALL I NEED, YOU'RE MORE THAN ENOUGH..

Friday, November 7, 2008

SEPUTAR PERJALANAN HIDUP

Senangnya, ketika masa-masa dalam hidup ini bisa dilalui dengan baik.. setelah perjuangan yang sangat keras, puji Tuhan akhirnya perkataan dosen yang ditunggu-tunggu datang juga pada tanggal 24 Oktober 2008 “Anda dinyatakan lulus”. Wow, amazing.. karena untuk bisa jadi alumni menurutku memang butuh perjuangan keras. Tapi di balik segala perjuangan itu aku tau bahwa bukan kekuatanku yang menjadikanku sukses seperti ini, ada seorang Pribadi yang benar-benar membantu aku.
Waktu itu pra-pendadaran telah aku lalui di minggu ketiga bulan September. Rasanya cukup lega, dan jadi terbuai dengan keadaan. Disuruh ini itu sama dosen tapi krn permintaannya sulit, jadi semakin malas deh mengerjakan revisinya. Seminggu libur lebaran harus aku lalui tanpa berlibur. Di kosan sendirian, padahal teman-teman lain lagi asik2nya berlebaran dan tentunya LIBURAN!! Tapi aku? Hmm.. gmn ya rasanya? Gak enak bgt deh pokoknya. Syukur2 bela2in gak liburan demi ngerjain revisi, tau2nya malah gak fokus, malah gak semangat karena menyendiri, jadinya seminggu pun terlalui dengan begitu saja. Taunya, waktu semakin mendekat, janji dengan dosen pun semakin dekat. Tentu saja aku kebingungan, gmn bisa baca 10 buku yang aku pinjam dari perpusatakaan beserta jurnal2 lain dalam tempo sesingkat2nya? Karena sudah sangat terdesak, akhirnya aku putuskan untuk berdoa dan beriman bahwa aku bisa (hal yang aku lupakan karena sudah cukup terbuai). Kala itu jujur aku cukup malas membawakan diriku ke Tuhan, padahal aku tau kalo aku datang ke Dia, kekuatanku pasti bertambah untuk melalui jalan2 di depan, tapi entah kenapa “roh memang penurut tapi daging lemah”. Hihi.. tapi krn keadaan begitu mendesak dan aku harus menemui dosenku kembali, mau gak mau aku putuskan untuk MEMAKSAKAN diriku datang ke Bapa lagi. Minta ampun ke Tuhan karena melupakan Dia di kala aku sudah merasa berhasil, dan aku beriman bahwa Dia mengampuniku. Saat itu aku bilang ke Tuhan supaya aku diberi hikmat untuk bikin apa di revisiku itu, karena aku memang kebingungan banget, gak tau mau nanya siapa karena dosenku juga gak mau kasitau sebelum aku caritau sendiri, sementara permintaan dosen penguji cukup susah, pertanyaannya cukup simpel, tapi mengerjakannya itu yang rumit. Namun aku tetap beriman bahwa Tuhan bukakan jalan untuk revisi itu. Akhirnya di tengah malam di kala aku tak tau harus menulis apa aku tetap meletakkan jari2ku di atas keyboard. Di tengah kebingunganku, tiba-tiba saja ide itu muncul! Memang bagi orang hal ini akan tampak aneh, tapi itulah yang dinamakan dengan IMAN, karena di saat kita beriman APAPUN BISA TERJADI. Lalu dengan semangat aku menuliskan ide itu di skripsiku dan membaca lagi beberapa buku untuk mendukung ide itu. Keesokan harinya aku menghadap dosen, dan anda tau apa yang terjadi? Beliau sama sekali tidak keberatan dengan apa yang aku utarakan. Itu berarti tidak ada yang salah dengan ide-ide yang diberikan Tuhan itu (Tuhan gitu lohhh.. ;p). Dan revisi-revisi lain pun aku kerjakan dengan semaksimal mungkin sampai dosenku setuju dan mengizinkan aku untuk maju ke tahap pendadaran.
Namun revisi yang telah aku kerjakan itu tidak langsung memberikan kelegaan, karena ada halangan lain yang aku yakin Tuhan izinkan untuk aku lewati agar aku semakin mengandalkan Dia. Dosen pembimbingku sih udah oke2 aja buat pendadaran, tapi yang jadi masalah waktunya dosen pengujiku. Aaaa...dia dosen yang sibuk banget! Proyek ini, proyek itu, sebentar ke Papua, Jakarta, sebentar di Indonesia, tapi bisa aja tiba2 udah di Eropa. Dan ini bikin aku deg2an banget. Masalahnya kalau sampai dia bisa mengujinya mundur sehari aja, maka aku gak akan bisa ngejar wisuda November. Aku minta tolong banget sama Tuhan, bahkan sampai bernazar. Tapi Tuhan gak kasih tanggal pendadaran sesuai dengan yang aku minta. Ini membuat aku semakin percaya bahwa jawaban Tuhan itu ada 3: ya, tidak, dan tunggu (hehe). Di kala imanku semakin menipis gitu, aku ingat khotbah-khotbah yang pernah aku dengar bahwa kita tuh gak boleh liat masalah, tapi harus terus memandang Tuhan. Saat itu aku merasa imanku dibangkitkan kembali. Aku bilang ke Tuhan bahwa aku beriman kapanpun aku pendadaran, aku tetap bisa wisuda November. Aku gak mau memandang kesulitan2 di depan, tapi aku percaya bahwa Tuhan pasti bukakan jalan untukku.
Waktu pun semakin berlalu, dan aku selalu minta tolong ke dosen pembimbingku untuk mempercepat waktu pendadaran, namun dia pun gak bisa berbuat apa2 karena dia juga gak bisa memaksakan waktunya dosen penguji. Beberapa hari kemudian, dia menyampaikan pesan bahwa aku hanya bisa ujian pendadaran tanggal 24 Oktober (waktu yang mepet banget), dan dengan mimik wajah yang cukup kecewa aku menerimanya, karena aku gak yakin bisa mengejar wisuda november kalau ujian tanggal segitu, secara yudisium di kampus paling lambat tanggal 29 Oktober, kapan lagi aku revisinya?? Belum lagi ngejar-ngejar dosen2 penguji yang notabene super sibuk itu untuk dapetin tanda tangannya. Fiuhhh...
Tapi Bapa memang sungguh Allah yang baik. Dia telah merencanakan itu semua untukku. Puji Tuhan banyak perdebatan yang terjadi di saat pendadaran antara aku dan dosen2 penguji, juga antara kedua penguji itu juga. Kursi rasanya semakin panas dan pertanyaan2 tak kunjung berhenti. Tapi setelah adu pendapat itu berakhir, ada kelegaan yang aku dapatkan, bukan sekedar pernyataan lulus itu, tapi karena revisinya sedikit! Senengnyaaa.. hehe.. dan Tuhan menyediakan dosen yang baik banget, beliau bersedia membimbing aku di hari Sabtu, hari yang seharusnya libur. Pulang-pulang ke kosan rasanya capek banget, gmn nggak, secara tegang banget menjelang pendadaran, deg-degan banget, dan capek di saat pendadarannya sampai kepala sakit banget, tapi aku harus langsung revisi lagi malam2nya. Fiuhhh.. aku hanya berharap Tuhan kasih ide itu lagi.. dan aku tetap melakukan seperti imanku sebelum2nya. Aku menulis lagi apa yang harus direvisi, dan aku sedikit kewalahan karena kondisi tubuhku yang sedang drop. Dan di keesokan harinya aku menghadap dosen, dah cukup takut aja, kalau dia gak setuju trus aku diminta yang lain2 lagi mo gimana?? Mana sempet lagi mengejar November.. Tapi.. ternyata di saat aku menghadap dosenku, aku kagum banget ma Bapa, Dia buat dosenku mengajari aku segala yang gak aku tau. Jadi dosenku membaca apa yang aku tulis, dan langsung mengarahkan apa2 aja yang benar, jadi aku tinggal mengetik ulang. Hihi.. ;p Lalu, semua revisi telah aku kerjakan, hari senin tinggal menghadap ketiga dosen untuk minta tanda tangan. Aku pikir hal ini bakal sulit, karena kalau dosen penguji ternyata belum puas dengan revisiku dan meminta macam2 lagi gimana.., belum lagi kalau mereka gak bisa ditemui pada saat itu gmn juga.. Tapi aku memberanikan diri aja. Aku sms.in mereka, 1 dosen yang paling sibuk telah menjawab dan membuat janji (puji Tuhan banget tuh!), trus dosen yang satu lagi gak kasi balasan sama sekali, disms gak balas, ditelpon gak bisa, ditanyain ke pengajaran kapan datangnya ke kampus tapi pada gak tau, jadi bingung deh.. tapi lagi2 kebaikan Tuhan yang aku dapatkan, di saat aku menunggu dosen pembimbing tiba2 aja dosen itu datang dan aku langsung dengan semangat meminta tanda tangannya, dan tanpa memeriksa sedikitpun dia langsung dengan murah hati menandatangani lembar pengesahan itu. Wow.... senengnya!! Capek bgt sih sehari itu aku rasain ngejar2 dosen, tapi ada kepuasan tersendiri yang Tuhan kasih ke aku. Hanya dalam waktu 2 hari aku bisa menyelesaikan revisi, dan hanya dalam sehari tandatangan ketiga dosen bisa aku dapatkan. Segala urusan wisuda bisa aku urus tepat waktu, bahkan lebih cepat dari teman2ku yang udah ujian lebih dulu dari aku. Nilai yang diberikan padaku pun benar2 yang maksimal. Bukankah semua itu yang dinamakan dengan “KASIH KARUNIA”? Ya, semua yang aku peroleh itu hanya karena kemurahan Bapa..
Saat ini, di bulan November, Tuhan pun telah memberikan kepercayaan yang besar padaku, suatu tugas yang sejujurnya aku sendiri gak yakin bisa melakukannya. But, not by might, not by sight, by faith i believe that i can do these all. Ketika kita mengandalkan Tuhan, nothing is impossible. Sudah banyak level yang aku lalui bersama Dia, maka aku yakin untuk level2 yang lebih tinggi pun aku akan bisa melaluinya dengan kekuatan yang Dia berikan. Pekerjaan, pasangan hidup, cell group, keluarga, semuanya... ‘Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberikan kekuatan padaku”. Be blessed!!